Faktatv.com, BENGKALIS – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi sekaligus memperkuat nilai-nilai budaya daerah, dosen Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Pelatihan Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Canva Bermuatan Kearifan Lokal untuk Guru SMPS IT Ibu Harapan Bengkalis.”
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, 29–30 Oktober 2025 ini, dirancang untuk memperkuat kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran modern tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
Kegiatan dibuka dengan sesi sosialisasi pemanfaatan teknologi berbasis kearifan lokal, kemudian dilanjutkan dengan workshop dan pelatihan pembuatan E-Modul interaktif menggunakan platform Canva.
Tim pelaksana kegiatan terdiri atas dosen Polbeng — Armita Novriana Rambe selaku ketua, bersama Elvi Rahmi dan Yanisha Dwi Astari sebagai anggota. Kegiatan ini turut melibatkan mahasiswa Program Studi Administrasi Niaga, Nassoha Rio Saputra dan Sri Rahayu, yang berpartisipasi aktif mulai dari persiapan hingga pendokumentasian kegiatan.
Dalam sambutannya, Armita Novriana Rambe menegaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi langkah nyata Polbeng dalam mendorong guru agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi pembelajaran yang relevan dengan konteks lokal.
“Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Kami berharap para guru dapat mengembangkan e-modul yang interaktif sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya Melayu di dalamnya. Teknologi seharusnya memperkuat, bukan menghapus kearifan lokal,” ujar Armita.
Sementara itu, Suraini, S.Pd., Kepala Sekolah SMPS IT Ibu Harapan Bengkalis, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim dosen Polbeng atas terselenggaranya pelatihan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Armita dan tim dosen Polbeng. Melalui pelatihan ini, para guru memperoleh wawasan baru dalam pembuatan e-modul berbasis Canva yang dapat diterapkan secara berkelanjutan. Semoga menjadi awal kolaborasi yang lebih erat antara sekolah dan perguruan tinggi,” tutur Suraini.
Pada sesi pelatihan teknis, Elvi Rahmi, S.T., M.Kom. memaparkan materi berjudul “Cara Pembuatan E-Modul dan Mengunggahnya ke E-Flip.” Ia menjelaskan langkah-langkah praktis mulai dari pemilihan template, penambahan elemen visual, hingga integrasi nilai-nilai budaya dalam desain.
“Sentuhan kearifan lokal seperti penggunaan border atau motif khas Melayu dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca. Namun tetap perlu memperhatikan keseimbangan desain agar tidak mengganggu fokus belajar,” jelas Elvi.
Peserta juga dilatih mengunggah hasil e-modul ke platform FlipHTML5, yang memungkinkan modul digital tampil layaknya buku nyata dengan efek flip. Selain itu, tim juga memperkenalkan alternatif pembuatan bingkai khas Melayu menggunakan Adobe Photoshop untuk memperindah tampilan modul sesuai mata pelajaran, seperti Budaya Melayu.
Melalui kegiatan ini, para guru diharapkan mampu menghasilkan e-modul interaktif yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang memperkaya proses belajar mengajar.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, melalui skema hibah pengabdian tahun 2025.
Dengan dukungan tersebut, tim dosen Politeknik Negeri Bengkalis berkomitmen terus memperkuat kapasitas guru dalam memanfaatkan teknologi pendidikan, sekaligus menjaga identitas budaya daerah agar tetap hidup dalam dunia pendidikan modern.










