FaktaTV.com, Inhil – Aktivitas dugaan praktik jual beli solar bersubsidi secara ilegal kembali mencuat di Kabupaten Indragiri Hilir. Sebuah Pertamini di Jalan Pekan Arba, Desa Pengalihan, Kecamatan Keritang, diduga memperjualbelikan solar subsidi secara terbuka. Lokasi itu disebut dikelola oleh seorang pria berinisial Edi.
Tim Aliansi Media Indonesia (AMI) yang turun ke lapangan pada Sabtu (15/11/2025) berhasil mengabadikan foto dan video aktivitas tersebut. Harga solar bersubsidi yang dijual di lokasi itu disebut mencapai Rp10.000 per liter.
Saat proses peliputan berlangsung, seorang perempuan yang mengaku sebagai pemilik Pertamini mendatangi tim AMI dengan nada tinggi. Ia mengatakan bahwa sang suami, Edi, merupakan pengelola tempat pengisian tersebut dan meminta tim menunggu kedatangannya.
Di sela itu, seorang pria lain yang tak ingin disebutkan identitasnya menyebut bahwa praktik serupa juga dilakukan di sejumlah titik di sepanjang jalan tersebut.
Setelah mengumpulkan dokumentasi dan melakukan wawancara singkat, tim AMI meninggalkan lokasi untuk meminta konfirmasi kepada Kapolres Indragiri Hilir. Namun, perempuan yang sebelumnya marah terlihat merekam kendaraan yang digunakan oleh tim AMI.
Masalah tidak berhenti di lokasi. Dalam perjalanan menuju Kota Pekanbaru, ketika proses konfirmasi kepada Kapolres masih dilakukan, tim AMI tiba-tiba dihadang empat orang tak dikenal. Para pelaku bersenjata tajam jenis samurai dan melakukan aksi agresif terhadap mobil wartawan.
Untuk menghindari serangan, tim AMI mempercepat laju kendaraan dan tidak berhenti. Namun, para pelaku sempat memukul kaca belakang mobil hingga pecah menggunakan senjata tajam.
Atas insiden tersebut, Aliansi Media Indonesia menegaskan akan membuat laporan resmi ke Mapolda Riau. Laporan itu terkait dugaan percobaan pembunuhan terhadap wartawan, serta dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
AMI menilai tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis tidak dapat ditoleransi dan meminta kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh atas kejadian tersebut.***
Reporter: Ami
Editor : Md












